
Bojonegoro — Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Pascasarjana UNUGIRI Bojonegoro mengadakan Kuliah Pakar dengan tema “Pendekatan Kontekstual dalam Studi Al-Qur’an di Era Modern” pada Sabtu, 1 November 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber pakar Studi Qur’an sekaligus Dosen Universitas Al-Hikam Malang, Prof. Kasuwi Saeban, M.Ag., yang merupakan salah satu akademisi terkemuka dalam bidang tafsir dan pemikiran Qur’ani.
Acara yang berlangsung secara daring zoom meeting diikuti oleh seluruh mahasiswa magister, serta Kuliah Pakar ini bertujuan memperkaya wawasan akademik mahasiswa tentang metodologi kontemporer dalam kajian Al-Qur’an, terutama dalam merespons tantangan era digital dan globalisasi.
Dalam paparannya, Prof. Kasuwi Saeban menegaskan bahwa penting bagi para akademisi dan pendidik Islam untuk memahami teks Al-Qur’an tidak hanya secara tekstual, tetapi juga kontekstual. Hal ini diperlukan agar pesan-pesan Al-Qur’an tetap relevan dengan dinamika sosial umat di era modern.
“Al-Qur’an adalah kitab suci yang bersifat shalihun likulli zaman wa makan. Namun, agar ajarannya dapat dipahami secara aplikatif di masyarakat modern, kita membutuhkan cara baca yang mampu mengakomodasi konteks sosial, budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan,” ujar Prof. Kasuwi.
Beliau juga menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam studi Al-Qur’an, seperti memadukan ilmu tafsir dengan sosiologi, linguistik, antropologi, dan ilmu pendidikan. Pendekatan ini diyakini mampu menghadirkan pemahaman komprehensif dalam mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an sehingga dapat menjadi solusi atas problem kemanusiaan kontemporer.
Kaprodi MPAI UNUGIRI, Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pascasarjana untuk terus meningkatkan mutu akademik dan memperluas wawasan mahasiswa terhadap isuisu keilmuan mutakhir.
“Kami menghadirkan para pakar di bidangnya agar mahasiswa memiliki pemahaman yang luas, kritis, dan aktual, terutama dalam kajian Al-Qur’an yang menjadi fondasi utama Pendidikan Agama Islam,” terangnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta antusias mengajukan pertanyaan seputar dinamika tafsir, problem hermeneutika, serta relevansi pesan Al-Qur’an terhadap isu pendidikan, moralitas, dan media digital. Para peserta memberikan apresiasi atas materi berbobot dan inspiratif yang disampaikan narasumber.
Dengan terselenggaranya Kuliah Pakar ini, diharapkan mahasiswa MPAI UNUGIRI semakin memiliki paradigma berpikir kritis, moderat, dan kontekstual dalam memahami serta mengajarkan Al-Qur’an di tengah perubahan zaman.
